Resep Rendang Khas Minang (Rendang Padang)

Cara memasak rendang khas Minang - atau yang lebih familiar disebut rendang padang, hingga bumbunya mengering dan warnanya hitam, serta dagingnya empuk namun tidak hancur.

Uda Uni,

Rendang merupakan kuliner khas Minang dari olahan daging sapi yang dimasak dengan santan, bumbu rempah, serta dedaunan dengan wangi yang khas. Dimasak hingga kurang lebih 4 jam lamanya, hingga kuah santan mengering, serta warnanya pun jadi kehitaman.

Walau proses memasak yang cukup lama, namun tetap banyak pecinta rendang yang ingin mencoba memasaknya sendiri. Menggunakan bahan-bahan yang segar, kemudian mengolahnya dengan penuh kesabaran, hingga sepiring rendang nan lezat pun terhidang untuk keluarga tersayang.

Seperti apa resep rendang yang paling tepat? Hmm… akan terasa sulit untuk menjawabnya. Karena pada tiap kampung di Ranah Minang, memiliki cara memasak terbaiknya masing-masing. Bahkan pada tiap kampung pun, akan berbeda-beda juga cara memasak rendang pada tiap rumah.

Berikut ini terhadirkan cara memasak rendang ala orang-orang pesisir pantai Ranah Minang. Rendang yang terasa lebih berempah, karena umumnya kami memang menggunakan bumbu rempah kering yang dihaluskan. Rendang dengan citarasa seperti yang biasa Uda Uni santap di kedai atau restoran padang

Takaran resep juga disesuaikan dengan kualitas bahan-bahan di tanah rantau.

Cara membuat rendang khas Minang, apa saja bahan-bahan yang diperlukan?

1 kilogram daging sapi tanpa lemak

3 butir kelapa, untuk 1,5 - 2 liter santan

2 sdt garam

 

½ sdt kaldu bubuk

200 gram cabai giling

1 batang serai, memarkan

10 lembar daun jeruk, buang tulang tengahnya

 

1 lembar daun kunyit, sobek-sobek

1 keping asam kandis

 

Bumbu yang Dihaluskan

100 gram bawang merah

80 gram bawang putih

35 gram jahe

70 gram lengkuas

50 gram cabai rawit merah

 

Sangrai, Lalu Haluskan

½ sdt lada

2 sdt ketumbar

¼ butir pala (yang besar)

½ sdt jinten

 

4 butir kapulaga

3 butir bunga lawang

6 butir cengkeh

 

Berikut ini cara memasak rendang khas Minang:

Potong daging menjadi kurang lebih 20 – 22 potong. Jangan potong terlalu kecil atau tipis, agar daging tidak mudah hancur saat dimasak. Alangkah baiknya meminta dipotongkan saja saat membeli daging, untuk potongan yang lebih merata.

Cuci bersih daging hingga tiga kali, lalu tiriskan.

Campurkan potongan daging dengan bumbu halus, setengah cabai giling, garam, dan kaldu bubuk. Kemudian aduk merata. Bila cabai giling sudah terasa asin, tidak perlu dicampurkan garam.  

Siapkan kuali agak besar. Alangkah baiknya menggunakan kuali besi, untuk menghasilkan panas api yang merata. Namun bila Uda Uni tidak memilikinya, bisa menggunakan kuali anti lengket saja, tidak apa-apa..

Masukkan santan, setengah sisa cabai giling, dan semua dedaunan. Nyalakan api sedang, lalu didihkan dengan sering diaduk, agar santan tidak menggumpal.

Setelah mendidih, pelankan saja apinya. Teruskan memasak santan hingga kurang lebih satu jam, dengan sesekali diaduk.

Ketika kuah santan sudah mulai berminyak, masukkan daging. Kemudian aduk sesekali saja tidak apa-apa.

Kalau sudah kurang lebih tiga jam, kuahnya terlihat mulai mengental dan minyak santan pun makin berlompatan, aduk lebih sering, terutama bagian bawah agar tidak lengket.

Setelah kurang lebih empat jam, minyak santan terlihat makin menyusut. Bumbu rendang pun ketika sebelumnya berwarna cokelat, sudah mulai menghitam. Teruskan saja mengaduknya, agar bumbu tidak hangus.

Menjelang matang, masukkan asam kandis. Bila Uda Uni kesulitan untuk membelinya, dapat menggantinya dengan +_ 3 SDM air asam jawa.

Lanjut memasak hingga minyak santan benar-benar menyusut, serta warna bumbu pun sudah menghitam.

 

Dengan takaran cabai giling yang diberikan, pedasnya cukup terasa, namun tidak pedas sekali. Cabai giling di luar SumBar memang kurang begitu pedas, makanya dicampurkan saja dengan cabai rawit halus. Di Ranah Minang ini, umumnya orang-orang cukup menggunakan cabai giling saja, karena cabai giling SumBar sudah cukup terasa pedas.

Bila Uda Uni senang menyantap bumbu rendang, takaran kelapa ini sudah cukup pas untuk menghasilkan rendang yang kering kehitaman. Terutama bagi Uda Uni yang tidak menggunakan kelapa SumBar.

Cara memasak rendang ala kami memang tidak menggunakan ambu-ambu atau kelapa parut sangrai yang dihaluskan. Bumbu rendang akan tetap menghitam, karena tidak diberikan kunyit.

Demikian cara memasak rendang khas Minang atau rendang padang. Moga bermanfaat bagi Uda Uni semua. Salam dari Padang. Terima kasih sudah berkunjung.

Comments